Friday, March 1, 2013

Cielo (surga)




Annabel Keindahan Biologis
Pagi hari di Stanford, hari itu sudah masuk musim dingin angin berhembus kencang tanda salju akan datang, suara burungpun terdengar sesekali dan itupun sangat lirih. Annabel membuka jendela kamarnya dan berjalan menuju balkon putih besar dengan tepat di depannya danau biru buatan. Itulah rutinitas yang bisa ia lakukan setiap pagi setelah membuka matanya. Hari itu Annabel hanya tinggal seorang diri dirumah mewah besar tua yang berwarna putih kusam. Ayahnya Gorge Franklin Mcain sedang mendapat tugas diluar kota untuk beberapa risetnya tentang perubahan air laut yang menjadi sangat asin di sekitar daerah California saat itu, dan ibunya Gum Jang Geum adalah orang Korea, saat itu Nonya Jang Geum pun menemani suaminya ke luar kota. Annabel Jang Mcain adalah anak sematawayang dari pasangan muda yang sangat kaya raya ini, Annabel berumur 14 tahun saat itu, ia anak yang cerdas dan kritis, matanya berwana biru ia warisi dari ayahnya dan kelopak sipit dari ibunya, rambutnya hitam kelam bergelombang, kulitnya putih bening wanita korea, ia biasa memakai setelan jeans dan kaos lengan panjang polos, biasa ia ikat rambutnya seperti ekor kuda atau ia gerai seperti bulan malam tertutup awan. Annabel adalah suatu bentuk keindahan biologis yang di ciptakan manusia, perpaduan antara Eropa dan Asia, indah dan mengagumkan itulah Annabel.

Monster Telur Gulung
Aku sudah tahu dari awal pasti akhirnya akan begini ibu dan ayah akan meninggalkan aku begitu saja dengan bangunan besar dan tua ini, aku juga menduga mungkin setelah beberapa hari mereka melakukan riset mereka tidak akan langsung kembali ke Standford dan menemuiku melaikan mereka hanya akan menikmati California untuk beberpa hari dan melewati hari dengan beberapa seks juga. Tidak lama kemudian bel pintu berbunyi dan mengagetkan Annabel, Annabel bergegas berjalan menuju pintu dan melihat keluar untuk memastikan siapa yang datang. Dengan waspada Annabel membuka pintu dan dengan terkejut ia melihat ada seorang wanita tua memakai satu stel pakaian dingin yang berwarna peach dan hils kuning menyala dengan beberapa hiasan kepala khusus untuk para bangsawan. Wanita tua itu terlihat sangat rapi dan terlihat licik pula, setelah beberapa lama Annabel melihatnya keheranan tanpa basa-basi wanita tua itu langsung menyelonong masuk dengan meninggalkan beberap barang bawaanya di depan Annabel. Tanpa ragu Annabel pun mencegahnya masuk, lalu wanita tua itu tidak menghiraukannya dan tetap masuk dan mengelilingan setiap sudut rumah mewah itu.
Maaf Nonya apa yang anda lakukan di rumahku?, kenapa anda sangat tidak sopan, sebelum aku memanggil petugas keamanan sekali lagi ku peringatkan agar kau pergi dan meninggalkan rumahku. ujar Annabel. Dasar anak muda sombong dan sok tahu tidakkah kau baiknya mebawakan barang-barangku dan mempersilahakan aku untuk duduk, jawabnya dengan santai. Kau siapa? Aku tidak mengenalmu dan kau tiba-tiba saja masuk kerumahku dengan semena-mena memerintakan aku untuk membawakan barang-barangmu, pergi atau akau akan (kringkringkring) suara telpon berdering. Annabel pun bersegara untuk mengangkatnya dan berharap itu dari orangtuanya  kemudian dugaanya benar itu dari ibu Annabel Nonya Jang Geum. Halo sayang , apa kabar? Halo  Ibu aku sangat merindunkannmu cepatlah kembali dan ibu sekarang aku sedang dikunjungi oleh monster aneh yang terlihat sepeti telur gulung yang selalu kau bawakan di kotak bekal makananku, dan tiba-tiba saja ia memerintah aku seenakknya saja, ibu tolong hubungi polisi agar dia segera pergi. Oh, anakku sayang maafkan ibu, ibu tidak bisa melakukan itu untukmu kali ini ibu sangat sibuk sekali dan tidak ada waktu untuk masalah sepele seperti itu (asshhssshhh, tuuuuuuut) telpon pun terputus. Oh tuhan benar ini bagaimana ibu bisa mengatakan ini masalah sepele sedangkan aku sedang dalam bahaya saat ini, rengek Annabel. Sudahlah anak manja lebih baik sekarang kau bawakan barang-barangku dan siapkan kamar untukku dan air panas untuk aku mandi karena aku sudah sangat lelah.
Karena shock teraphyyang baru saja Annabel rasakan dan untuk tidak memperpanjang waktu Annabel pun bersedia mengikuti kemauan wanita tua itu.

Nenek
Hari-hari berlalu wanita tua itupun semakin merajai dia seperti ratu Elizabet di rumah itu dan Annabel sengsara karenanya. Suatu pagi ketika Annabel bersiap untuk berangkat sekolah Annabel seperti biasa melakukan rutinitasnya dengan melihat pemandangan lepas dari balkon kesayangannya melihat indahnya danau biru buatan yang ayahnya buat sengaja sebagai kado ulang tahun Annabel yang ke-9 saat itu. Tiba-tiba saja suara seperti benda jatuh terdengar sangat keras dari teras bawah, lamunnannya pun terburai dan Annabel bergegas berlari dan melihat apa yang terjadi, ternyata ia melihat seokor kucing persia putih menjatuhkan sebuah pot bunga Lily dan kucing itu berjalan pincang karena kakinya terluka akibat pecahan pot itu, Annabel menggendong dan membawa kucing itu ke kamarnya dan membuka kotak P3K untuk mengeluarkan beberapa perban dan pleaster luka, dari balaik pintu kamar Annabel wanita tua itu mengintip-intip apa yang sedang dilakukan Annabel dan ia pun merasa tersentuh dengan kepedulian Annabel terhadap kucing itu.
Dari balik pintu wanita tua itu memanggil Annabel degan sebutan Ann dan meminta Annabel untuk bergegas karena hari sudah mulai siang. Ann cepatlah kau akan terlambat jika kau terus mengurusi kucing itu, aku akan pergi ke supermarket itu dekat dengan sekolahmu jika kau tak ingin terlambat aku akan mengantarkanmu kesekolah. Iya baikalah Mrs.?, Annabel kebingungan karena ia tidak tau nama wanita tua itu yang tinggal kurang lebih 5 hari dirumahnya, lalu dengan spontan wanita tua itu pun berkata Maria , panggil saja aku Maria, lalu Annabel menganggukan kepala dan mulai mengikuti wanita tua itu pergi layaknya ekornya. Sesampai disekolah Annabel bertemu dengan Gloria dan Alexa mereka adalah teman satu kelas Annabel, Gloria adalah seorang gadis dengan warna kulit putih pucat warna rambut pirang dan mempunyai kaki yang  jenjang sehingga tidak heran ia sering menjadi model untuk beberapa majalah-majalah remaja, kemudian Alexa dia seorang gadis dengan warna kulit kecoklatan dengan rambut lurus coklat dan postur tubuh yang sedikit pendek dari pada Annabel dan Gloria. Kedua gadis itu menghampiri Annabel dan mengobrol sembari berjalan menuju kelas.
Ann kau tidak diantar ayahmu hari ini? Ujar Gloria. Ayahku sedang bertugas di California sudah hampir satu minggu yang lalu, jawab Annabel. Lalu siapa tadi yang mengantarmu? Pembantu barumu? Sahut Alexa. Oh bukan dia eee,,, dia ,,, dia nenekku, jawab Annabel gugup. Alasan Annabel berkata kpada Alexa dan Gloria bahwa wanita tua itu neneknya adalah Annabel hanya takut kedua temannya itu mengira kalau sistem keamanan dirumahnya itu buruk sekali sehingga orang asing seperti Mrs.Maria bisa masuk dan tinggal di rumah Annabel untuk tinggal beberapa hari ini.

Siksaan Monster Telur Gulung
Pagi hari di hari minggu bersalju, Annabel masih terlelap tidur dikasur nya dan mataharipun malu dan enggan untuk menampakan dirinya, namun suara lengking Mrs. Maria meniriakan nama Annabel di pagi itu dan merusak semua hari baru untuk Annabel.
Ann.... bangunlah cepat bantu aku untuk membuat pai apel dan coklat panas untuk sarapan pagi ini, Ann... bangunlah.... . Apa yang direncanakan monster itu lagi, ini hari liburku kenapa ia masih tetap menyiksaku, gerutu Annabel. Kemudian dengan tubuh yang masih berbalut piama Annabel pun menuruni tangga dan bergegas menuju sumber suara sebelum ada tindakan lain yang akan diciptakan monster itu.
Ann, kau terlambat 3menit untuk bangun di hari libur, bagaimana kau akan menjalani harimu jika pagi saja kau masih terlambat untuk bangun, baiklah maka hukuman untukmu adalah membersihkan salju yang menutupi jalanan menuju pintu rumah ini, ujar Mrs.Maria. Apa itu tidak adil kau tidak bisa memerintahkan ku untuk mebersikan salju sepanjang dan setebal itu aku hanya terlambat 3menit dan itu karena kemarin malam aku bergadang untuk mengerjakan PR ku, tidak kali ini kau keterlalauan dan aku tidak akan mengikutinya, protes Annabel. Oh baikalah jika kau tidak ingin melakukannya maka tidak ada jatah makanan untukmu hari ini aku akan membiarkanmu kelaparan sampai kau membersihkannya, ancam Mrs.Maria sembari mengadoni adonan pai apelnya. Dengan pertimbangan yang mebuat Annabel stres akhirnya ia mengalah dan mengikuti kemauan Mrs.Maria.
Dengan alat-alat seadanya Annabel pun mengaruk-ngaruk tumpukan salju dan menyingkir nya kepinggir agar tidak menutupi jalan. Setelah selesai membersihkan salju-salju itu Annabel dengan tubuh yang hampir membeku pun berlari menuju tunggu perapian untuk menghangatkan tubuhnya, lalu tidak lama kemudia Mrs.Maria datang dengan membawa segelas coklat panas dan sepotong pai apel yang masih hangat, rasa sakit hati yang tadi Annabel rasakan pun rontok dan meleleh begitu saja seperti salju di musim semi, Annabel pun mulai menyadari apa yang Mrs. Maria lakukan kepadanya itu tidak lain hanya untuk kebaikan nya sendiri, hanya saja Mrs.Maria agak susah untuk menunjukannya secara langsung.

Fabio Craight Barner
Senin yang bersalju, hampir semua atap rumah di timbun oleh salju-salju lembut pagi hari. Annabel membuka matanya dan melakukan rutinitas yang biasa ia lakukan, berdiri di balkon putih kesayangannya dan menghirup salju lembut pagi itu. Ann pagi ini cukup cerah tidakkah kau ingin keluar bersepeda? Tanya Mrs.Maria. Aku tidak lihai bersepeda, lagipula aku tidak cukup baik mengenal lingkungan ini, ujar Annabel. Maka dari itu kau akan lebih lihai daan sekaligus membiasakan dirimu mengenal lingkungan ini, cepat sana ganti bajumu dan biarkan sepedamu mendapatkan haknya untuk dikendarai. Sahut Mrs.Maria sambil mengguling benang wol ditangannya. Karena Annabel merasa bahwa dia kalah dalam perdebatan ini dengan berat hati Annabel bergegas mandi, dan bersiap untuk bersepeda pertamakalinya setelah 3 tahun terakhir ini.
Setelah lama bersepeda dan mengelilingi lingkungan sekitar lalu Annabel pun berniat memutar balik dan kembali menuju rumahanyanamun tiba-tiba ia melihat seluruh jalan tertutup dengan gundukan-gundukan salju tebal dan sayangnya dia tidak tahu lagi jalan lain untuk kembali kerumahnya selain jalan yang tertutup salju itu. Kesal dengan saran yang di berikan monster telur gulung itu Annabel pun berusaha mengangkat sepedanya yang cukup berat ini untuk dapat melewati beberapa gundukan salju yang sangat tebal dan mengendarainya lagi ketika ia menemukan jalanan yang sedikit tertutup salju, namun usahanya sia-sia alhasil dia tersungkur kedalam gundukan salju itu bersama dengan sepedanya, besamaan dengan itu suara tawa geli seorang laki-laki pun Annabel dengar terlihat di belakang san seorang anka laki-laki dengan mantel dan topi rajutnya sedang duduk tengil diatas sepedanya ia mentertawakan Annabel karena peristiwa itu, lalu dengan kesal Annabel menghampirinya dan ..... hey’ apa yag kau tertawakan? Seharusnya sebagai seorang pria kau membantu ketika ada gadis yang sedang kesusahan bukan malah mentertawakannya. Seru Annabel kesal. Ops, maaf aku tidak bermakssud seperti itu, tetapi itu sangat lucu sekali ketika ada seseorang yang ukuran tubuhnya lebih kecil dari sepedanya kemudian berusaha mengngakatnya diatas gundukan salju yang akhirnya mereka berdua jatuh tersungkur di gundukan salju itu, jelasnya sambil menahan tawanya seperti menahan sesuatu yang sangat menggelikan. Oh bagus, dengan penjelasan itu kau membuktikan bahwa kau bukanlah seorang pria (sahut Annabel sambil memberengut). Hey ayolah jangan marah, aku hanya bercanda mari ikuti aku akan ku tunjukan kau jalan lain menuju rumahmu (rayunya kepada Annabel). Namun Annable tidak memperdulikannya dan berharap anak laiki-laki itu menyusul dan memohon maaf darinya, namun setelah beberapa lama tidak ada reaksi apa-apa kejadian yang Annabel harapkan tidak terjadi, yang kemudaian ketika Annabel berbalik anak lai-laki itu sudah berbalik pergi dengan mengayuh sepedanya, Annabel terkaget dan mersa heran, karena selama ini dia tidak prnah diperlakukan seperti itu, tetapi karena Annabel masih berfikir waras ia pun mengejarnya dan mengikutinya dengan mengayuh sepeda dari belakang.
Sesampainya di gerbang besar rumahnya, ini istanamu kan? Silahkan masuk istana tuan puteri (ujar anak laki-laki itu sambil menunjuk rumah besar putih tulang brgaya arsitektur monalisa). Apa maksudmu berkata seperti itu? ( jawab Annabel memberengut). Iya kau layaknya seorang puteri kerajaan yang tidak pernah keluar dari istanamu.kau terlalu mengagumu keindahan yang ada didalam istanamu saja. Kau tidak tahu keindahan dunia luar. (sindirnya tajam). Lalu setelah itu anak laki-laki itu meningglkan Annabel begitu saja di depan gerang rumahnya. Namun sebelum anak itu menghiang Annabel mrneriakinya dengan bertanya, hey kau siapa namaumu? Ujar Annbel. Dari kejauhan dengan desir angin musim dingin Annabel mendengar samar-samar anak itu meneriakan sebuah nama FA-BI-O CRAI-GHT BAR-NER...

Sesering itukah
Kring...kring...kring... bunyi sepeda terdengar dari arah balkon, matanya terbuka sedikit sambil mengerjap-erjap, lalu dibukanya gorden biru muda itu sambil sesekali mengucek-ucek matanya, dilihatnya anak laki-laki bertenggeng diatas sepedanya sambil mebuang senyum kecil membentuk garis merah muda tipis, “Fabio!” (dengan mata terbelalak kaget), “Hey, tuan purti kau sudah bangun? Baguslah kau segera bangun jika tidak maka jempolku akan segera putus karena membunyika bel ini” (ujarnya teengil), “Hahaha... benarkah kalau memang benar begitu maka aku akan kembali tidur” (jawab Annabel meledek), “Hey, ayolah jangan seperti itu, mari kita bersepeda, matahari sedang bermurah hati membiarkan dirinya muncul dan bersinar, ayolah aku akan mengajakmu ketempat-tempat yang menakjubkan” (rayunya meyakinkan). Annabel mendengarnya tetapi betingkah pura-pura tak memperdulikannya, namun suara decit pintu kamarnya terdengar Mrs. Maria sudah ada dihadapannya ketika itu, “Hey gadis malas, mandilah dan jangan berpura-pura kau tidak menghiraukan ajakan itu, anak itu sudah menungggu lebij dari satu jam disana dan dia membeku karenamu, mandi dan besiaplah bersepeda hari ini degannya”(sambil melipat selimut Annabel). Tanpa bisa mengelak dengan apapun Annabel seperti di hipnotis dan mengikuti semua yang dikatakan Mrs.Maria, Annabel merasa Mrs. Maria selalu bisa membaca pikirannya dan tentunya kali ini, pernyataa yang membuatnya benar-benar mati kutu dan tak bisa berkata apapun.
*Jembatan Elador*
“Ini tempat kesukaan ku.” (ujar Fabio)
“Tentu saja, tempat ini indah sekali siapapun yang datang kesini pasti akan menyukainya” (jawab Annabel)
“Termasuk kau?” (menatap Annabel tajam)
“Yup, (tersenyum lembut)
“Kalau begitu aku akn mengajak mu kesini setiap saat ketika aku ingin dan kau ingin juga” (melihat lurus ke aliran sungai)
“Sesering itukah? Selalu? Kau akan? Menemaniku?” (menatap Fabio keheranan )
“Yup, selalu, akan, menemanimu” (balas menatap tajam)

to be continue ....
By : ARH

No comments:

Post a Comment