Thursday, August 22, 2013

Remember

Kangen banget sama diary gue yang satu ini---> BLOG
udah lama vacum dari dunia tulis-menulis itu ngebuat gue mati rasa, mulai gak peka sama apa yang udah gue rasain sendiri, jadi tuli buat apa yang gue dengar, dan jadi bisu untuk apa yang ingin gue ungkap.
nulis adalah jiwa gue maka saat gue meninggalkannya, maka gue seperti mayat hidup yang berusaha ngejalanin hidup tanpa adanya jiwa didalamnya...

Oke stop untuk berpuitis-ria! ini bukan waktunya lomba bikin puisi lagi.
it's time to talk about the reality
17 agustus kemaren adalah hari es campur buat gue...hari dimana gue dapet kabar sedih dan kabar menyenangkan (mungkin) secara berbarengan... hari gue mendapat shocking word, hari dimana ada yang pergi dan yang datang secara bersamaan...

 Namanya Reifa 4 tahun, pria kecil ini ngebangunin gue dari 'ngigau' gue yang udah kepanjangan, pria kecil yang bisa memporak-porandakan hati gue sampai luluh lantah. dia pengedap XP suatu kelainan pada kulit tubuhnya yang tak bisa sedikitpun terkena sinar matahari (macam vampire) dia berasa astronot di dunianya sendiri,, baju lapis dengan AC di setiap sudut bajunya, tapi baju itu gak di butuhin lagi kalo udah datang malam, kalo udah matahari terbenam, benar-benar vampire... dai sahabat kecil gue untuk 2 minggu selama liburan saru bulan ini di rumah sakit, dia bener bener motivator terhebat gue untuk gak bilang 'sakit'... tapi Allah terlalu sayang sama Reifa, Allah panggil lagi Reifa kepelukkan-Nya dan17 berduka...
Sebuah percakapn yang gak akan gue lupa
"Reifa harus kuat ya, nanti ka dinda cariin obat buat reifa, oh engga ada temen ka dinda yang katanya mau jadi dokter muda yang bakalan bisa bikin orang-orang di Indonesia umurnya lebih panjang, nanti ka dinda suruh aja temen ka dinda ini buatin obat buat Reifa''

"Oya? nanti umurku bisa selama dinosaurs dong (dengan tawanya yang renyah)
Reifa Michael Abassy seorang astronot didunianya sendiri, membuat 17 siang itu berduka...


(sore menjelang malam 17)
Adin! Reuni sekarng di cafe hijau...
Hah? ko mendadak sih?
Jangan bilang gak bisa, gue ngambek parah...
Gak bisa Be' gue...
Gue udah ijin sama nyokap lo, mau alesan apa lagi sekarang hah?
Jemput!!!
Gue didepan rumah...
Wait....


(cafe Hijau)
weh... anak pesantren datang,,,, (semua teriak)
damn it kalian semua...
weh masih preman lo di pesantren
yoi, gue gak di brainstorming kok, heheh...
(tiba-tiba) heh temen lama yang baru ketemu lagi apa kabar lo?
(bingung) siapa ya?
TK
waduh, sape?
DTF... inget?
???
yang nyuri sosis gulung lo, sampe lo guling-guling
D.. yha? serius lo? ini beneran lo gembel?
yoi... gue udah kirim massage di FB kali tapi gak ada balesan...
oh sorry, gue jarang buka massage...
yoi gpp...

(couple days)
heh temen lama yang baru ketemu lagi, gue suka sama lo, lo mau gak jadi pacar gue?



to be continue.....

Saturday, April 6, 2013

Malaikat Kasta Sudra


                                                                             Bandung, 10 november 2012
By : Adinda Rizkia .H
Bening, harum, sejuk
Diam, menunggu, merajuk
Mengapa rasa hati bertanya mengapa?
Terdiam bibir tenang terdiam
                   Aku suka malaikat itu
                   Tapi aku kasta sudra
Kagum, mengagumi yang bukan milikku
Mengagumi malaikat dengan sudraku
Mau, malu, rindu, bertatap sendu
Kau malaikat
Aku sudara
                   Kau disurga
Aku didunia

Friday, March 15, 2013

Angin Yang Ku Sebut Hujan


Tangisan bahagia selalu terdapat pada setiap potongan cerita tentang siapa saja dan apa saja macam ceritanya. Kali ini kisahnya tejadi pada diriku sendiri, dimulai dari mengagumi, menghayal, dan ceroboh yang akhirnya mengakibatkan aku sulit membedakan antara angin dan hujan. Sekarang menurut kalian definisi tentang angin dan hujan itu sendiri apa?, jika aku yang ditanya seperti itu maka aku akan menjawabnya bukan dengan jawaban-jawaban yang ilmiah, melaikan hanya seperti yang terdapat didalam kepala ku saja. Aku akan menjawab ”kedua peristiwa alam itu adalah dua hal yang membuat udara sejuk dan aku tidak menyukai keduanya”.

Tahun ajaran baru dimulai, aku ini hanya seorang gadis 14 tahun yang baru saja lulus sekolah menengah pertama, namaku Diana aku adalah anak ke 3 dari 4 bersaudara. Aku lahir disebuah kota kabupaten kecil di jawa barat. Kali ini aku akan masuk sekolah menengah atas dan tempatnya jauh dari rumahku dan ini adalah sebuah sekolah dengan asrama atau bisa dibilang ini pesantren. Jujur saja aku ini adalah seorang anak yang sangat manja dan tidak mandiri, aku ini tidak mudah bergaul dan akan terus merasa asing dilingkungan baruku jika belum menemukan kesenangan ku sendiri. Masuk sekolah yang bergaya seperti ini adalah hal baru untukku dan aku tidak menyukainya. Hampir satu bulan disini aku baru bisa membuka mulutku dan berkata satu dua kata kepada teman satu kamar ku, dia bernama Nadia, dia adalah orang pertama yang aku kenal dan aku hanya berani berkomunikasi dengan nya.

Lambat laun aku mulai menikmati kehidupanku di penjara suci ini dan akhirnya aku menemukan kesenangan ku sendiri. Satu semester berlalu aku tidak menemukan seseorang yang spesial disini, tidak ada yang bisa menggantikan seseorang dari masa lalu ku itu. Tetapi akhirnaya pada pertengahan semester dua aku mulai penasaran pada satu objek yang misterius menurut ku, ditambah lagi aku ini adalah orang yang sangat dan serba ingin tahu dan tentu saja aku penasan dengan orang ini. Banyak orang yang mengelu-elu kan nya, ada yang bilang dia ini tampan, jenius, baik dan bla...bla..bla... dan dengan kejadian ini aku merasa De javudengan seseorang dari masa lalu ku. Singkat cerita akhirnya aku tahu siapa objek yang selalu di elu-elu kan orang-orang itu, sebut saja namanya Arya bocah laki-laki tengil degan mata coklat kulit putih kekuning-kuningan, rambut yang warnanya semu coklat dan postur tubuh yang agak sedikit pendek untuk ukuran seorang bocah laki-laki. Dia satu angkatan dengan ku dan selama hampir setahun ini aku baru saja menyadarinya. Arya adalah pengeran tengil di sekolah ini dan aku sangat tidak menyukainya, suatu hari aku pernah meliatnya tidur dengan kepala yang bersangga pada meja dan dengan kepala yang miring menghadap jendela, tentu saja dengan mudah aku bisa melihatnya dan memperhatikan bocah ini tidur, dengan keadaan mulut yang terbuka dan suara helaan nafas yang lepas sudah bisa kupastika bocah ini tidur dengan nyenyak.

Setahun berlalu dan hubungan dengan Arya sedikit mulai dekat. Dimulai dari berbagai olimpiade yang kami ikuti bersama kemudian seleksi pertukaran pelajar ke luar negri dan lain-lain. Karena rutinitas dan momen-momen itu aku mulai sering memperhatikannya dan sangat sering memperhatikannnya. Arya ini sangat-sangat konyol dan tengil sekali, kadang kadang dia pun terlihat sangat-sangat cuek dan dingin seperti petugas SATPOL PP dan sebongkah es batu. Arya mengingatkan ku pada seseorang dari masa lalu ku lagi, mereka memiliki kesaaman yang cukup banyak namun terdapat beberapa perbedaan juga, diantaranya mereka sama-sama cuek dan dingin tetapi orang dari masa lalu ku dia tidak konyol dan tidak tengil seperti Arya dia malah terlihat lebih dingin mungkin dari pada Arya, dan dia pria masa laku ku itu dia bukanlah muslim.

Perlahan Arya membuatku tersiksa dengan tingkahnya dan kadar kebersamaan kita yang semakin meningkat karena banyak hal yang kita lakukan bersama. Setiap melihat Arya seperti kembali dalam masa lalu dan membuatku kembali mengingat peristiwa mengerikan itu. Arya dan orang itu mereka tidak sama, wajah mereka pun sangat berbeda tetapi setiap kali melihat, berbicara, dan mendengar Arya hati ini terasa dirobek dan di keluarkan isinya.

Tetapi aku merasakan sesuatu yang berbeda ketika akubersama Arya sekarang dan tidak pernah aku rasakan ketika aku bersama orang itu, saat ini aku mulai bisa membuka mulutku lebih lebar dan bisa tertawa lebih terbahak-bahak dari pada sebelumnya, Arya mengajarkankku menggunakan cinta dijalan yang benar dan untuk pertama kali ketika aku menyukai Arya aku tidak pernah lagi merasakan istilah haus atau muluk akan cinta. Aku menyukai Arya ya! Aku mengakuinya dan Arya sudah tahu itu tepatnya ketika liburan sekolah kemarin.

Aku pikir dia akan membenci atau menjauhiku, oh! ternyata aku salah Arya adalah orang yang sangat dewasa yang pernah aku kenal, dia meresponnya dengan baik walaupun aku tak penah tahu apa jawaban atas persaaan ku ini. Tetapi sejauh ini masih banyak yang sangat aku ingin tanyakan kepada Arya, dimulai dari:

“Ya, kenapa si ko lo cuek bgt sma gue, kenapa ke yang lain nggk?”

“Ya, jangan jadi orang lain kalo lo lagi ngomong sma gue.”

“Ya, kenapa lo ga pernah becandain gue?”

“ Ya, kenapa lo gak pernah bulih  gue?”

“Ya, kenapa lo mesti nayanya sama yang lain, kenapa lo g pernah tanya ke gue?”

“Ya. Kapan lo liat mata gue kalo lo lagi ngomong sma gue?”

“Ya ,kapan lo yang mulai duluan ngomong sma gue?”

“Ya, kenapa lo dingin bgt sma gue?”

“Ya, kapan lo panggil nama gue keras-keras kaya lo panggil nama anak-anak yang lain?”

“Ya, kapan lo panggil gue kamcong lagi?”

Dengan berjuta pertanyaan di kepalaku ini aku mulai berfikir, apakah mungkin Arya mulai menjaga jarak kepada ku agar akau berhenti untuk menyukainya. Aku juga mulai merasa sangat pesimis akan persaan ku ini karena menyukai Arya itu susahnya seperti aku mencoba untuk menggenggam angin, dan aku baru sadar bahwa Arya bukanlah hujan yang awalnya aku benci akan kedatangannya dan akhirnya aku menyukai hujan, karena sejuknya, bentuk yang terlihat, rasa yang bisa ku rasa. Bukan itu bukan Arya, Arya tak pernah bisa ku miliki seperti aku berusaha mersakan sejukknya hujan, tapi Arya hanyalah angin, angin yang hanya bisa ku rasa kesejukannya, dia sebentar, pergi, dan kemudian menghilang dan sampai kapan pun aku tak akan pernah bisa untuk memiliki angin karena jangankan untuk memilikinya untuk menggenggamnya saja itu mustahil.

Masa lalu terulang kembali, aku dan Arya adalahdua orang bocah yang sangat berdeda dan tak pernah bisa sama apalagi bersama. Arya dengan kehidupan dan dunianya dan aku dengan kehidupan dan duniaku sendiri, aku dan Arya tidak selevel kami di batasi oleh tembok besar yang mustahil di tembus dan aku ini gadis penghayal yang berhayal dapat menembus tembok itu dan bertemu dengan bocah laki-lakinya. Arya kau adalah Angin yang Ku Sebut Huajn.

 

Arya kamu Angin bukan Hujan.

Friday, March 8, 2013

Dont judge me

I don't wanna go there
We should never go there
Damn why you wanna go there
I guess I gotta go there
You're hearing rumors about me
And you can't stomach the thought
Of someone touchin my body
When you're so close to my heart
I won't deny what they're sayin'
Because most of it is true
But it was all before I fell for you
So please babe

So please don't judge me
And I won't judge you
Cause it could get ugly
Before it gets beautiful
Please don't judge me
And I won't judge you
And if you love me
Then let it be beautiful

Let it be beautiful oh oh
Let it be beautiful
Let it be beautiful oh oh
Let it be beautiful

Everything I say right now
Is gonna be used in another fight
I been through this so many times
Can we change the subject?
You gonna start askin me questions like
"Was she attractive? Was she an actress?
Baby the fact is... "
You're hearing rumors about me
And saw some pictures online
Sayin they got you so angry
Making you wish you were blind
Before we start talkin crazy
Sayin some things we'll regret
Can we just slow it down
Brace yourself, you're beautiful
So baby

So please don't judge me
And I won't judge you
Cause it could get ugly
Before it gets beautiful
Please don't judge me
And I won't judge you
And if you love me
Then let it be beautiful

Just let the past, just be the past
And focus on things that's gonna make us laugh
Take me as who I am, not who I was
I promise I'll be the one that you can trust

So please don't judge me
And I wont judge you
Cause it could get ugly
Before it gets beautiful
Please don't judge me
And I wont judge you
And if you love me
Then let it be beautiful

Let it be beautiful
Let it be
Let it be beautiful,
Let it be beautiful

I don't wanna go there, baby
We should never go there

-Chris brown-
For someone in the past (Ax)

Friday, March 1, 2013

Cielo (surga)




Annabel Keindahan Biologis
Pagi hari di Stanford, hari itu sudah masuk musim dingin angin berhembus kencang tanda salju akan datang, suara burungpun terdengar sesekali dan itupun sangat lirih. Annabel membuka jendela kamarnya dan berjalan menuju balkon putih besar dengan tepat di depannya danau biru buatan. Itulah rutinitas yang bisa ia lakukan setiap pagi setelah membuka matanya. Hari itu Annabel hanya tinggal seorang diri dirumah mewah besar tua yang berwarna putih kusam. Ayahnya Gorge Franklin Mcain sedang mendapat tugas diluar kota untuk beberapa risetnya tentang perubahan air laut yang menjadi sangat asin di sekitar daerah California saat itu, dan ibunya Gum Jang Geum adalah orang Korea, saat itu Nonya Jang Geum pun menemani suaminya ke luar kota. Annabel Jang Mcain adalah anak sematawayang dari pasangan muda yang sangat kaya raya ini, Annabel berumur 14 tahun saat itu, ia anak yang cerdas dan kritis, matanya berwana biru ia warisi dari ayahnya dan kelopak sipit dari ibunya, rambutnya hitam kelam bergelombang, kulitnya putih bening wanita korea, ia biasa memakai setelan jeans dan kaos lengan panjang polos, biasa ia ikat rambutnya seperti ekor kuda atau ia gerai seperti bulan malam tertutup awan. Annabel adalah suatu bentuk keindahan biologis yang di ciptakan manusia, perpaduan antara Eropa dan Asia, indah dan mengagumkan itulah Annabel.

Monster Telur Gulung
Aku sudah tahu dari awal pasti akhirnya akan begini ibu dan ayah akan meninggalkan aku begitu saja dengan bangunan besar dan tua ini, aku juga menduga mungkin setelah beberapa hari mereka melakukan riset mereka tidak akan langsung kembali ke Standford dan menemuiku melaikan mereka hanya akan menikmati California untuk beberpa hari dan melewati hari dengan beberapa seks juga. Tidak lama kemudian bel pintu berbunyi dan mengagetkan Annabel, Annabel bergegas berjalan menuju pintu dan melihat keluar untuk memastikan siapa yang datang. Dengan waspada Annabel membuka pintu dan dengan terkejut ia melihat ada seorang wanita tua memakai satu stel pakaian dingin yang berwarna peach dan hils kuning menyala dengan beberapa hiasan kepala khusus untuk para bangsawan. Wanita tua itu terlihat sangat rapi dan terlihat licik pula, setelah beberapa lama Annabel melihatnya keheranan tanpa basa-basi wanita tua itu langsung menyelonong masuk dengan meninggalkan beberap barang bawaanya di depan Annabel. Tanpa ragu Annabel pun mencegahnya masuk, lalu wanita tua itu tidak menghiraukannya dan tetap masuk dan mengelilingan setiap sudut rumah mewah itu.
Maaf Nonya apa yang anda lakukan di rumahku?, kenapa anda sangat tidak sopan, sebelum aku memanggil petugas keamanan sekali lagi ku peringatkan agar kau pergi dan meninggalkan rumahku. ujar Annabel. Dasar anak muda sombong dan sok tahu tidakkah kau baiknya mebawakan barang-barangku dan mempersilahakan aku untuk duduk, jawabnya dengan santai. Kau siapa? Aku tidak mengenalmu dan kau tiba-tiba saja masuk kerumahku dengan semena-mena memerintakan aku untuk membawakan barang-barangmu, pergi atau akau akan (kringkringkring) suara telpon berdering. Annabel pun bersegara untuk mengangkatnya dan berharap itu dari orangtuanya  kemudian dugaanya benar itu dari ibu Annabel Nonya Jang Geum. Halo sayang , apa kabar? Halo  Ibu aku sangat merindunkannmu cepatlah kembali dan ibu sekarang aku sedang dikunjungi oleh monster aneh yang terlihat sepeti telur gulung yang selalu kau bawakan di kotak bekal makananku, dan tiba-tiba saja ia memerintah aku seenakknya saja, ibu tolong hubungi polisi agar dia segera pergi. Oh, anakku sayang maafkan ibu, ibu tidak bisa melakukan itu untukmu kali ini ibu sangat sibuk sekali dan tidak ada waktu untuk masalah sepele seperti itu (asshhssshhh, tuuuuuuut) telpon pun terputus. Oh tuhan benar ini bagaimana ibu bisa mengatakan ini masalah sepele sedangkan aku sedang dalam bahaya saat ini, rengek Annabel. Sudahlah anak manja lebih baik sekarang kau bawakan barang-barangku dan siapkan kamar untukku dan air panas untuk aku mandi karena aku sudah sangat lelah.
Karena shock teraphyyang baru saja Annabel rasakan dan untuk tidak memperpanjang waktu Annabel pun bersedia mengikuti kemauan wanita tua itu.

Nenek
Hari-hari berlalu wanita tua itupun semakin merajai dia seperti ratu Elizabet di rumah itu dan Annabel sengsara karenanya. Suatu pagi ketika Annabel bersiap untuk berangkat sekolah Annabel seperti biasa melakukan rutinitasnya dengan melihat pemandangan lepas dari balkon kesayangannya melihat indahnya danau biru buatan yang ayahnya buat sengaja sebagai kado ulang tahun Annabel yang ke-9 saat itu. Tiba-tiba saja suara seperti benda jatuh terdengar sangat keras dari teras bawah, lamunnannya pun terburai dan Annabel bergegas berlari dan melihat apa yang terjadi, ternyata ia melihat seokor kucing persia putih menjatuhkan sebuah pot bunga Lily dan kucing itu berjalan pincang karena kakinya terluka akibat pecahan pot itu, Annabel menggendong dan membawa kucing itu ke kamarnya dan membuka kotak P3K untuk mengeluarkan beberapa perban dan pleaster luka, dari balaik pintu kamar Annabel wanita tua itu mengintip-intip apa yang sedang dilakukan Annabel dan ia pun merasa tersentuh dengan kepedulian Annabel terhadap kucing itu.
Dari balik pintu wanita tua itu memanggil Annabel degan sebutan Ann dan meminta Annabel untuk bergegas karena hari sudah mulai siang. Ann cepatlah kau akan terlambat jika kau terus mengurusi kucing itu, aku akan pergi ke supermarket itu dekat dengan sekolahmu jika kau tak ingin terlambat aku akan mengantarkanmu kesekolah. Iya baikalah Mrs.?, Annabel kebingungan karena ia tidak tau nama wanita tua itu yang tinggal kurang lebih 5 hari dirumahnya, lalu dengan spontan wanita tua itu pun berkata Maria , panggil saja aku Maria, lalu Annabel menganggukan kepala dan mulai mengikuti wanita tua itu pergi layaknya ekornya. Sesampai disekolah Annabel bertemu dengan Gloria dan Alexa mereka adalah teman satu kelas Annabel, Gloria adalah seorang gadis dengan warna kulit putih pucat warna rambut pirang dan mempunyai kaki yang  jenjang sehingga tidak heran ia sering menjadi model untuk beberapa majalah-majalah remaja, kemudian Alexa dia seorang gadis dengan warna kulit kecoklatan dengan rambut lurus coklat dan postur tubuh yang sedikit pendek dari pada Annabel dan Gloria. Kedua gadis itu menghampiri Annabel dan mengobrol sembari berjalan menuju kelas.
Ann kau tidak diantar ayahmu hari ini? Ujar Gloria. Ayahku sedang bertugas di California sudah hampir satu minggu yang lalu, jawab Annabel. Lalu siapa tadi yang mengantarmu? Pembantu barumu? Sahut Alexa. Oh bukan dia eee,,, dia ,,, dia nenekku, jawab Annabel gugup. Alasan Annabel berkata kpada Alexa dan Gloria bahwa wanita tua itu neneknya adalah Annabel hanya takut kedua temannya itu mengira kalau sistem keamanan dirumahnya itu buruk sekali sehingga orang asing seperti Mrs.Maria bisa masuk dan tinggal di rumah Annabel untuk tinggal beberapa hari ini.

Siksaan Monster Telur Gulung
Pagi hari di hari minggu bersalju, Annabel masih terlelap tidur dikasur nya dan mataharipun malu dan enggan untuk menampakan dirinya, namun suara lengking Mrs. Maria meniriakan nama Annabel di pagi itu dan merusak semua hari baru untuk Annabel.
Ann.... bangunlah cepat bantu aku untuk membuat pai apel dan coklat panas untuk sarapan pagi ini, Ann... bangunlah.... . Apa yang direncanakan monster itu lagi, ini hari liburku kenapa ia masih tetap menyiksaku, gerutu Annabel. Kemudian dengan tubuh yang masih berbalut piama Annabel pun menuruni tangga dan bergegas menuju sumber suara sebelum ada tindakan lain yang akan diciptakan monster itu.
Ann, kau terlambat 3menit untuk bangun di hari libur, bagaimana kau akan menjalani harimu jika pagi saja kau masih terlambat untuk bangun, baiklah maka hukuman untukmu adalah membersihkan salju yang menutupi jalanan menuju pintu rumah ini, ujar Mrs.Maria. Apa itu tidak adil kau tidak bisa memerintahkan ku untuk mebersikan salju sepanjang dan setebal itu aku hanya terlambat 3menit dan itu karena kemarin malam aku bergadang untuk mengerjakan PR ku, tidak kali ini kau keterlalauan dan aku tidak akan mengikutinya, protes Annabel. Oh baikalah jika kau tidak ingin melakukannya maka tidak ada jatah makanan untukmu hari ini aku akan membiarkanmu kelaparan sampai kau membersihkannya, ancam Mrs.Maria sembari mengadoni adonan pai apelnya. Dengan pertimbangan yang mebuat Annabel stres akhirnya ia mengalah dan mengikuti kemauan Mrs.Maria.
Dengan alat-alat seadanya Annabel pun mengaruk-ngaruk tumpukan salju dan menyingkir nya kepinggir agar tidak menutupi jalan. Setelah selesai membersihkan salju-salju itu Annabel dengan tubuh yang hampir membeku pun berlari menuju tunggu perapian untuk menghangatkan tubuhnya, lalu tidak lama kemudia Mrs.Maria datang dengan membawa segelas coklat panas dan sepotong pai apel yang masih hangat, rasa sakit hati yang tadi Annabel rasakan pun rontok dan meleleh begitu saja seperti salju di musim semi, Annabel pun mulai menyadari apa yang Mrs. Maria lakukan kepadanya itu tidak lain hanya untuk kebaikan nya sendiri, hanya saja Mrs.Maria agak susah untuk menunjukannya secara langsung.

Fabio Craight Barner
Senin yang bersalju, hampir semua atap rumah di timbun oleh salju-salju lembut pagi hari. Annabel membuka matanya dan melakukan rutinitas yang biasa ia lakukan, berdiri di balkon putih kesayangannya dan menghirup salju lembut pagi itu. Ann pagi ini cukup cerah tidakkah kau ingin keluar bersepeda? Tanya Mrs.Maria. Aku tidak lihai bersepeda, lagipula aku tidak cukup baik mengenal lingkungan ini, ujar Annabel. Maka dari itu kau akan lebih lihai daan sekaligus membiasakan dirimu mengenal lingkungan ini, cepat sana ganti bajumu dan biarkan sepedamu mendapatkan haknya untuk dikendarai. Sahut Mrs.Maria sambil mengguling benang wol ditangannya. Karena Annabel merasa bahwa dia kalah dalam perdebatan ini dengan berat hati Annabel bergegas mandi, dan bersiap untuk bersepeda pertamakalinya setelah 3 tahun terakhir ini.
Setelah lama bersepeda dan mengelilingi lingkungan sekitar lalu Annabel pun berniat memutar balik dan kembali menuju rumahanyanamun tiba-tiba ia melihat seluruh jalan tertutup dengan gundukan-gundukan salju tebal dan sayangnya dia tidak tahu lagi jalan lain untuk kembali kerumahnya selain jalan yang tertutup salju itu. Kesal dengan saran yang di berikan monster telur gulung itu Annabel pun berusaha mengangkat sepedanya yang cukup berat ini untuk dapat melewati beberapa gundukan salju yang sangat tebal dan mengendarainya lagi ketika ia menemukan jalanan yang sedikit tertutup salju, namun usahanya sia-sia alhasil dia tersungkur kedalam gundukan salju itu bersama dengan sepedanya, besamaan dengan itu suara tawa geli seorang laki-laki pun Annabel dengar terlihat di belakang san seorang anka laki-laki dengan mantel dan topi rajutnya sedang duduk tengil diatas sepedanya ia mentertawakan Annabel karena peristiwa itu, lalu dengan kesal Annabel menghampirinya dan ..... hey’ apa yag kau tertawakan? Seharusnya sebagai seorang pria kau membantu ketika ada gadis yang sedang kesusahan bukan malah mentertawakannya. Seru Annabel kesal. Ops, maaf aku tidak bermakssud seperti itu, tetapi itu sangat lucu sekali ketika ada seseorang yang ukuran tubuhnya lebih kecil dari sepedanya kemudian berusaha mengngakatnya diatas gundukan salju yang akhirnya mereka berdua jatuh tersungkur di gundukan salju itu, jelasnya sambil menahan tawanya seperti menahan sesuatu yang sangat menggelikan. Oh bagus, dengan penjelasan itu kau membuktikan bahwa kau bukanlah seorang pria (sahut Annabel sambil memberengut). Hey ayolah jangan marah, aku hanya bercanda mari ikuti aku akan ku tunjukan kau jalan lain menuju rumahmu (rayunya kepada Annabel). Namun Annable tidak memperdulikannya dan berharap anak laiki-laki itu menyusul dan memohon maaf darinya, namun setelah beberapa lama tidak ada reaksi apa-apa kejadian yang Annabel harapkan tidak terjadi, yang kemudaian ketika Annabel berbalik anak lai-laki itu sudah berbalik pergi dengan mengayuh sepedanya, Annabel terkaget dan mersa heran, karena selama ini dia tidak prnah diperlakukan seperti itu, tetapi karena Annabel masih berfikir waras ia pun mengejarnya dan mengikutinya dengan mengayuh sepeda dari belakang.
Sesampainya di gerbang besar rumahnya, ini istanamu kan? Silahkan masuk istana tuan puteri (ujar anak laki-laki itu sambil menunjuk rumah besar putih tulang brgaya arsitektur monalisa). Apa maksudmu berkata seperti itu? ( jawab Annabel memberengut). Iya kau layaknya seorang puteri kerajaan yang tidak pernah keluar dari istanamu.kau terlalu mengagumu keindahan yang ada didalam istanamu saja. Kau tidak tahu keindahan dunia luar. (sindirnya tajam). Lalu setelah itu anak laki-laki itu meningglkan Annabel begitu saja di depan gerang rumahnya. Namun sebelum anak itu menghiang Annabel mrneriakinya dengan bertanya, hey kau siapa namaumu? Ujar Annbel. Dari kejauhan dengan desir angin musim dingin Annabel mendengar samar-samar anak itu meneriakan sebuah nama FA-BI-O CRAI-GHT BAR-NER...

Sesering itukah
Kring...kring...kring... bunyi sepeda terdengar dari arah balkon, matanya terbuka sedikit sambil mengerjap-erjap, lalu dibukanya gorden biru muda itu sambil sesekali mengucek-ucek matanya, dilihatnya anak laki-laki bertenggeng diatas sepedanya sambil mebuang senyum kecil membentuk garis merah muda tipis, “Fabio!” (dengan mata terbelalak kaget), “Hey, tuan purti kau sudah bangun? Baguslah kau segera bangun jika tidak maka jempolku akan segera putus karena membunyika bel ini” (ujarnya teengil), “Hahaha... benarkah kalau memang benar begitu maka aku akan kembali tidur” (jawab Annabel meledek), “Hey, ayolah jangan seperti itu, mari kita bersepeda, matahari sedang bermurah hati membiarkan dirinya muncul dan bersinar, ayolah aku akan mengajakmu ketempat-tempat yang menakjubkan” (rayunya meyakinkan). Annabel mendengarnya tetapi betingkah pura-pura tak memperdulikannya, namun suara decit pintu kamarnya terdengar Mrs. Maria sudah ada dihadapannya ketika itu, “Hey gadis malas, mandilah dan jangan berpura-pura kau tidak menghiraukan ajakan itu, anak itu sudah menungggu lebij dari satu jam disana dan dia membeku karenamu, mandi dan besiaplah bersepeda hari ini degannya”(sambil melipat selimut Annabel). Tanpa bisa mengelak dengan apapun Annabel seperti di hipnotis dan mengikuti semua yang dikatakan Mrs.Maria, Annabel merasa Mrs. Maria selalu bisa membaca pikirannya dan tentunya kali ini, pernyataa yang membuatnya benar-benar mati kutu dan tak bisa berkata apapun.
*Jembatan Elador*
“Ini tempat kesukaan ku.” (ujar Fabio)
“Tentu saja, tempat ini indah sekali siapapun yang datang kesini pasti akan menyukainya” (jawab Annabel)
“Termasuk kau?” (menatap Annabel tajam)
“Yup, (tersenyum lembut)
“Kalau begitu aku akn mengajak mu kesini setiap saat ketika aku ingin dan kau ingin juga” (melihat lurus ke aliran sungai)
“Sesering itukah? Selalu? Kau akan? Menemaniku?” (menatap Fabio keheranan )
“Yup, selalu, akan, menemanimu” (balas menatap tajam)

to be continue ....
By : ARH

Saturday, February 16, 2013

Only Hope

There's a song that's inside of my soul.
It's the one that I've tried to write over and over again
I'm awake in the infinite cold.
But you sing to me over and over and over again.

So, I lay my head back down.
And I lift my hands and pray
To be only yours, I pray, to be only yours
I know now you're my only hope.

Sing to me the song of the stars.
Of your galaxy dancing and laughing and laughing again.
When it feels like my dreams are so far
Sing to me of the plans that you have for me over again.

So I lay my head back down.
And I lift my hands and pray
To be only yours, I pray, to be only yours
I know now, you're my only hope.

I give you my destiny.
I'm giving you all of me.
I want your symphony, singing in all that I am
At the top of my lungs, I'm giving it back.

So I lay my head back down.
And I lift my hands and pray
To be only yours, I pray, to be only yours
I pray, to be only yours
I know now you're my only hope.

-Only Hope, Mandy Moore-

Friday, February 15, 2013

Shock Teraphy

(De) itulah sebutan gue dirumah.... malu sih nge-share  nya ya tapi mau apalagi itulah kebenarannya.
Jadi minggu kemarin gue ngambil jatah pulang bulanan dari sekolah..... sudah sangat merindukan mama banget waktu itu, ditambah juga pikiran udah gak keruan kaya gulungan benang kusut, tapi untungnya karena tuhan gue adalah Allah, proses minta izin pun dimudahin deh.
     
     Maghrib, baru sampe rumah....
  
 Setelah beres-beres, mandi, dan segala macem, mama masuk ke kamar dan duduk disamping gue yang lagi beresin barang bawaan dari bandung.


Mama : "Gimana de sekolahnya?"
Gue    : "Baik."
Mama  : " Baguslah kalo gitu, oia de mamah mau tanya, dede lagi suka sama orang ya?"
Gue : " (kaget abis) ah, engga dede nggak suka sama siapa-siapa?"
Mama : " (tersenyum) kalo dede suka sama seseorang juga nggak apa-apa, asalkan ga melampaui batas aja yah honey..." ( nyelonong pergi ).

 Pesan mama yang satu ini tuh bener-bener singkat tapi membuat gue mendapat Shock Teraphy malam itu...
Mama sepertinya selalu bisa pikiran gue, walaupun udah hampir 2 tahun ini intensitas kedekatan kita berkurang gara-gara gue boarding school . Mama emang hadiah dari Allah yang maha indah, karena beliau  bukan hanya Mama tetapi sekaligus sahabat gue.